A. Sinopsis Keong Emas
Keong Emas
Dahulu kala hiduplah
keluarga yang yang beranggotakan empat orang, Jayanegara, Liku, serta 2 orang
anaknya yang bernama Dewi Candra dan Galuh Ajeng. Kakak beradik tersebut
memiliki sifat yang sangat bertolak belakang.
![]() |
_Keong Emas_ |
Lima tahun telah
berlalu, Inu kembali mengunjungi rumah Jayanegara untuk memutuskan pilihan antara Dewi atau Ajeng yang akan
menjadi calon istrinya. Ketika dia sampai di rumah Jayanegara, dia terkejut
karena Dewi hanya memakai cincin, sedangkan Ajeng memakai perhiasan yang
seharusnya dipakai Dewi. Sejak itu, Inu menjadi tahu sifat asli antara Dewi dan
Ajeng. Dan Inu lebih memilih Dewi daripada Ajeng untuk menjadi calon istrinya.
Karena tidak
terima, Ajeng dan ibunya pergi ke tempat mbah dukun di Gunung Demit untuk
menyihir Dewi menjadi keong. Pada saat yang telah ditentukan, Ajeng mengajak
Dewi ke sungai untuk menyihir menjadi keong. Dan Ajeng berhasil menyihir Dewi.
Ketika sampai di rumah, Ajeng bilang kalau Dewi hilang saat jalan-jalan.
Ketika mendengar
bahwa Dewi hilang, Inu segera mancari Dewi. Dewi ditemukan seorang janda tua
yang tinggal di desa Dadakan. Ketika Inu tertidur, dia mendapat petunjuk kalau
Dewi berada tidak jauh dari tempat dia mencari.
Ketika Inu
berjalan, dia melihat seorang nenek yang tengah diserang buaya. Dengan segera
dia menolong nenek tadi. Kemudian nenek tadi mengajak Inu ke rumahnya. Inu lalu
menceritakan tujuan dia ke desa Dadakan. Dan akhirnya nenek tadi mengambil
keong mas dan menceritakan bahwa keong tersebut adalah Dewi Candra.
Setelah itu Inu
mengajak Dewi pulang ke rumah. Sampailah mereka di rumah, Ajeng dan Liku
terkejut. Mereka tidak menyangka Dewi dapat menjadi manusia lagi. Sesegera
mungkin Ajeng dan Liku kabur dari rumah. Mereka takut rahasia yang selama ini
mereka simpan terbongkar. Tiba-tiba wajah mereka jadi jelek, mereka tidak sadar
dan saling menyakiti. Ajeng serta Liku akhirnya meninggal.B. Unsur Intrinsik Legenda ‘Keong Emas’
1. Tema : ketabahan hati.
2. Tokoh
a. Tokoh utama : Inu
Kertapati, Dewi Candra, Galuh Ajeng.
b. Tokoh sampingan : Jayanegara, Jaya, Liku, Mbok Rondo.
3. Perwatakan
1. Dewi : rajin, baik hati, suka menolong, suka membantu.
2. Inu : baik, ramah, bijaksana.
3. Ajeng : jahat, kejam, licik, manja, suka memaksa, ingin menang
sendiri, tidak mau mengalah.
4. Jayanegara : baik, dermawan, bijaksana, menepati
janji.
5. Jaya : baik,
bijaksana, menepati janji.
6. Liku : judes,
kejam, licik, suka marah-marah, suka membentak, sombong.
7. Mbok Rondo :
baik, penyayang, gemar menolong.
8. Mbah Dukun : jahat, dapat menyihir orang, licik.
4. Latar
a. Latar tempat : rumah,
sungai, taman, rumah dukun.
b. Latar waktu : siang hari, malam hari.
c. Latar suasana :
menyedihkan, menegangkan, mengharukan.
5. Alur
Alur campuran, karena film tersebut
menceritakan masa depan tiba-tiba kembali ke masa lalu, kemudian kembali
menceritakan masa depan.
6. Sudut
Pandang
Sudut pandang orang orang ketiga serba
tahu.
7. Amanat
Amanat/pesan yang dapat kita ambil dari
film “ Keong Emas “ adalah :
a. Orang tua tidak boleh berat sebelah
terhadap anak-anaknya. Anak berhak diperlakukan dengan adil.
b. Orang tua harus memperlakukan anaknya
dengan baik, tidak memperlakukannya seperti pembantu.
c. Syukurilah apa yang kita miliki, jangan
iri terhadap milik orang lain.
8. Gaya
Bahasa
Legenda Keong Emas didominasi oleh
bahasa sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar